Minggu, 04 April 2010

Tugas politik komunikasi



analisa komunikasi politik

Komunikasi politik yang dilakukan oleh Ruhut Sitompul pada saat pembukaan atau perkenalan yang dilakukannya pada tayangan video tersebut. Awalnya merupakan komunikasi politik yang baik, yang menekankan atau meyakinkan public bahwa dirinya pantas ditempatkan dikomisi 3 DPR. Namun setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepadanya, komunikasi politik yang dilakukan oleh Ruhut Sitompul menurun drastis dan dapat berdampak buruk dengan keyakinan, dan ketertarikan public atau masyarakat .

Hal ini dapat dilihat dari komunikasi politik yang disampaikan oleh Ruhut Sitompul yaitu dengan membebankan atau mengalihkan pertanyaan yang diberikan kepadanya,memberikan jawaban yang tidak akurat sehingga terlihat seperti tidak mampu menjelaskan persoalan yang sebenarnya. Dan yang terjadi disini ialah pola komunikasi yang defensif yang terkesan menjadi ajang membela diri tanpa bisa menjelaskan persoalan sebenarnya kepada pihak lain. Dan menjadi ajang saling hujat, atau saling ejek yang pada akhirnya dapat menurunkan rasa simpatik dari publik. Dapat disimpulkan bahwa target komunikasi politik yang dilakukan oleh Ruhut Sitompul pada acara Debat Antar Partai ini tidak tercapai.

Titik temu antara komunikasi dengan politik yaitu,

1. Keduanya menekan pada aspek pengaruh

2. Keduanya merupakan suatu proses komunikasi dan kegiatan pembicaraan politik sama dengan kegiatan berbicara

3. Keduanya saling melengkapi, dimana kajian politik menggunakan pendekatan komunikasi dan komunikasi juga berbicara politik

Dapat kita simpulkan bahwa dialog pada debat antar partai seperti yang ada pada video tersebut telah terdapat titik temu mengenai komunikasi dengan politik karena ketiga poin diatas terdapat pada debat antar partai. Dan komunikasi politik yang terdapat dalam video tersebut merupakan komunikasi politik dalam arti luas yaitu komunikasi politik dipandang sebagai kegiatan komunikasi yang berlangsung dalam kehidupan manusia secara luas yang menekankan pada pembicaraan politik dalam berbagai lingkup, skala, maupun level aktifitas. Serta merupakan Pola komunikasi formal (komunikasi melalui jalur-jalur organisasi formal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar